jelajahmedia.com

Warta Digital, Jelajah Tanpa Batas

🏞 Wisata Domestik & Tren Perjalanan Indonesia 2025: Liburan Lokal, Eco-Trip & Kebangkitan Travel

wisata domestik

Saat dunia pariwisata global masih berguncang oleh fluktuasi ekonomi dan kebijakan perjalanan pasca pandemi, wisata domestik Indonesia 2025 menjadi pijakan paling aman dan menarik. Masyarakat semakin memilih liburan lokal — eksplorasi destinasi yang dekat, meminimalkan risiko perjalanan jauh, dan mendukung ekonomi lokal. Dalam suasana wisata domestik Indonesia 2025, banyak tren baru muncul: eco-travel, staycation, eksplorasi daerah terpencil, dan digitalisasi perjalanan lokal.

Dalam artikel ini, aku akan mengajakmu menyelami perubahan dan peluang wisata domestik Indonesia: apa yang memicu lonjakan, tren gaya perjalanan lokal, tantangan & hambatan, serta prediksi masa depan agar pariwisata lokal semakin kuat dan berkelanjutan.


Lonjakan & Signifikansi Pariwisata Lokal

Wisata domestik Indonesia 2025 bukan sekadar tren sementara — data menunjukkan pertumbuhan nyata. Laporan BPS menyebut bahwa pada Mei 2025, kunjungan wisatawan domestik mencapai 97,67 juta perjalanan, tumbuh 17,81 % dibanding periode sama tahun sebelumnya. Badan Pusat Statistik Indonesia

Sebagai perbandingan, kedatangan wisatawan internasional pada Mei 2025 mencapai 1,31 juta orang, naik 14,01 % YoY. Badan Pusat Statistik Indonesia Ini menunjukkan bahwa sebagian besar perjalanan wisata masih didominasi oleh warga lokal, terutama untuk liburan akhir pekan atau short trip ke daerah terdekat.

Pemerintah juga memberi perhatian ekstra kepada pariwisata domestik sebagai penggerak ekonomi daerah, terutama di wilayah non-Jawa. Kementerian Pariwisata menyoroti bahwa pengeluaran wisatawan asing diperkirakan akan mencapai IDR 344 triliun pada 2025, tetapi wisata domestik juga diproyeksikan menyumbang IDR 381,4 triliun dari belanja lokal. World Travel & Tourism Council+1

Dengan kontribusi ekonomi yang besar ini, wisata domestik Indonesia 2025 menjadi salah satu pilar strategis dalam pemulihan ekonomi, pembangunan daerah, dan penyebaran manfaat pariwisata ke kota kecil.


Tren & Preferensi Wisata Lokal

Dalam lanskap wisata domestik Indonesia 2025, beberapa tren gaya perjalanan lokal muncul dan semakin mendapat tempat di hati masyarakat:

1. Staycation & Liburan Dekat Kota

Masyarakat kota besar memilih staycation — menginap di hotel atau resort di dalam kota atau pinggiran kota — untuk menghindari perjalanan jauh dan mengatur waktu dengan fleksibel. Tren ini semakin digemari karena keamanan, kenyamanan, dan biaya yang lebih terkendali.

2. Wisata Alam & Eco-Trip

Destinasi alam seperti pegunungan, pantai terpencil, hutan mangrove, dan kawasan konservasi semakin diminati. Wisata berorientasi ekologi (eco-tourism) menjadi nilai jual, di mana pengunjung ingin merasakan keindahan alam sambil berkontribusi menjaga lingkungan. Partner In Growth

3. Eksplorasi Destinasi Sekunder & Unggulan Baru

Daripada hanya Bali, Yogyakarta, dan Lombok, wisatawan domestik makin tertarik ke destinasi “baru” seperti Mandalika, Labuan Bajo, dan daerah terpencil di timur. Pemerintah pun mendorong strategi “pencitraan lima Bali baru” agar beban wisata tidak terkonsentrasi di satu titik. InCorp Indonesia+2Travel And Tour World+2

4. Digital Travel & DIY Planning

Wisatawan lokal makin mandiri merencanakan perjalanan mereka sendiri: memilih penginapan, transportasi, rute, dan aktivitas lewat aplikasi. Media sosial, review pengguna, dan konten vlog sangat memengaruhi keputusan destinasi. TGM Research

5. Kesehatan & Wellness Travel

Wisata domestik juga menggabungkan unsur kesehatan: paket wellness retreat, yoga di alam, spa tradisional, dan udara pegunungan jadi nilai tambahan bagi liburan lokal. Tren gaya hidup sehat ini tumbuh seiring meningkatnya kesadaran wellness masyarakat. ubertrends.com

6. Mikro-travel & Perjalanan Antar-Provinsi Ringan

Karena tekanan ekonomi dan waktu, wisata lokal sering berupa trip satu atau dua malam antar kabupaten atau kota tetangga. Data menunjukkan bahwa perjalanan dalam provinsi melonjak tinggi: pada 2024, intra-provincial travel naik 45,9 % dibanding tahun sebelumnya. The Jakarta Post


Tantangan & Hambatan Wisata Domestik

Meski potensi besar, beberapa hambatan menghalangi perkembangan optimal wisata domestik Indonesia 2025:

  1. Infrastruktur transportasi & aksesibilitas
    Banyak destinasi lokal masih sulit diakses (jalan rusak, transportasi publik terbatas). Wisata lokal menjadi kurang menarik jika perjalanan terlalu menyulitkan.

  2. Ketimpangan fasilitas pariwisata
    Penginapan, layanan kebersihan, restoran, dan fasilitas umum kadang belum pantas untuk wisatawan di daerah terpencil.

  3. Standar kualitas & pelayanan
    Dengan meningkatnya harapan wisatawan, standar layanan (kebersihan, keramahan, fasilitas) harus diangkat agar pengalaman lokal tidak mengecewakan.

  4. Promosi & branding daerah
    Banyak daerah belum mampu mempromosikan potensi wisatanya secara digital atau memiliki strategi pemasaran efektif.

  5. Overtourism lokal & dampak lingkungan
    Jika destinasi baru langsung viral, daerah kecil bisa kewalahan dengan jumlah pengunjung tanpa kesiapan kapasitas dan pengelolaan sampah.

  6. Harga & biaya operasional
    Biaya bahan bakar, akomodasi, dan layanan bisa mahal sehingga wisata lokal menjadi kurang terjangkau untuk sebagian orang di segmen berpenghasilan menengah ke bawah.


Strategi Pengembangan & Masa Depan

Agar wisata domestik Indonesia 2025 semakin kuat dan berkelanjutan, beberapa strategi bisa dijalankan:

  • Meningkatkan akses & infrastruktur: perbaikan jalan, transportasi antar kota, rute darat dan laut lokal agar destinasi makin mudah dijangkau.

  • Pemanfaatan teknologi & digital marketing: aplikasi destinasi lokal, sistem reservasi, peta digital dan konten kreator lokal menjadi ujung tombak promosi.

  • Pelatihan & pembinaan layanan: kursus hospitality, kebersihan & manajemen destinasi untuk pengusaha wisata lokal.

  • Pengembangan destinasi berkelanjutan: menetapkan kapasitas kunjungan, pengelolaan sampah, dan edukasi lingkungan bagi pengunjung.

  • Kolaborasi antar daerah & paket lintas destinasi: membuat rute wisata regional agar wisatawan bisa menjelajah beberapa kota dalam satu perjalanan.

  • Insentif & dukungan pemerintah daerah: subsidi pengembangan wisata lokal, regenerasi destinasi, promosi bersama.


Penutup

Wisata domestik Indonesia 2025 bukan hanya soal liburan dekat; ia adalah upaya merata manfaat pariwisata, memperkuat ekonomi lokal, dan menjaga identitas daerah. Dengan strategi yang tepat dan kolaborasi antara pemerintah, komunitas lokal, dan sektor swasta, wisata lokal dapat tumbuh menjadi fondasi kuat dalam lanskap pariwisata Indonesia.